Tampilkan postingan dengan label Diskusi 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diskusi 4. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 Maret 2021

Akuntansi Biaya – Diskusi 7

 Pertanyaan:








 

 

 

 

Jawaban:

1.      Produk bersama adalah produk-produk yang dihasilkan dari proses dan bahan baku yang sama. Proses produksi dilakukan secara simultan dan akan menghasilkan beberapa jenis produk, yang masing-masing memiliki nilai jual yang signifikan dan relatif sama atau tidak berbeda secara signifikan, yang dihasilkan bersama-sama dari suatu proses produksi yang sama dengan menggunakan bahan baku yang sama

Karakteristik dasar produk bersama adalah:

-          Produk bersama dihasilkan dari bahan baku dan proses yang sama

-          Pemanufakturan produk bersama selalu memiliki titik pisah

-          Tidak ada satu produk bersama yang memiliki nilai lebih besar secara signifikan dibandingkan produk bersama lainnya

Produk sampingan adalah produk lain yang dihasilkan dari sebuah proses produksi. Produk sampingan biasanya produk yang tidak diinginkan terjadi dalam proses produksi utama, namun produk sampingan ini tetap masih memiliki nilai ekonomis.

Contoh produk bersama adalah produk yang dihasilkan oleh sebuah kilang minyak. Dalam sebuah kilang minya, dari bahan baku awal berupa crude oil kemudian dilakukan proses pemisahan atau cracking menjadi beberapa jenis produk hidrokarbon yang diinginkan. Sebagai contoh, dari crude oil kemudian diolah menjadi beberapa produk hidrokarbon turunan, dari rantai karbon paling rendah ke tinggi, dari Methane, Ethane, Ethylene, Propane, Propylene, Buthane, Buthylene, propane, dan seterusnya.

Contoh produk sampingan adalah Sulfur atau belerang dalam proses pengolahan crude oil akan terpisahakan dari produk hidrokarbon. Jumlah belerang dalam crude oil. Walau tidak diharapkan kandungan sulfur dalam crude oil, namun kehadiran sulfur tetap ada dalam dan harus dipisahkan dalam proses pemurnian hidrokarbon. Sulfur yang terbentuk, masih memiliki nilai ekonomis, yang bisa dimanfaatkan oleh industri lainnya yaitu industri pembuatan asam sulfat.

2.      Metode yang digunakan untuk memperlakukan produk sampingan, yaitu:

Metode 1

-          pendapatan produk sampingan sebagai penghasilan lain

-          pendapatan produk sampingan diperlakukan sebagai tambahan pendapatan penjualan

-          pendapatan produk sampingan sebagai pengurang biaya barang terjual

-          pendapatan produk sampingan mengurangi biaya produksi

Metode 2: Pengakuan Pendapatan Bersih

Metode 3: Biaya Penggantian

Metode 4: Metode Nilai Terealisasikan Bersih

Metode 5: Metode Nilai Pasar atau Reversal

 


3.      Jawaban terlampir


 

 

 

 

 

 

Sumber:

-          Materi Inisiasi Sesi 7, Akuntansi Biaya Produk Bersama dan Produk Gabungan, Karina Odia Julialevi, SE., M.Si., Ak., CA

-          Materi Inisiasi Sesi 7, Penentuan Kos Produk Bersama dan Produk Sampingan, Rianto, SE, Ak, MM, M. Ak, CA, BKP

 

-          EKMA4315 Akuntansi Biaya - Perhitungan Biaya Produk Bersama dan Produk Sampingan: https://www.youtube.com/watch?v=vd-E9BTpits

-          AKUNTANSI BIAYA: PRODUK BERSAMA: https://www.youtube.com/watch?v=xXx5Pc1PTqU

-          Biaya Produk Sampingan: https://www.youtube.com/watch?v=c3b5fXrtzCM

Akuntansi Biaya - Diskusi 4

 

Pertanyaan:

  1.     Jelaskan karakteristtk Job Order Costing…

  2.     Apa perbedaan antara overhead sesungguhnya dengan overhead dibebankan?

  3.     Dari kartu dan buku jurnal, kita dapat menyusun laporan kos produksi, laporan kos produk terjual dan laporan laba rugi dalam perhitungan Job order costing. Mengapa laporan tersebut dibuat secara berurutan?

 


Jawaban:

1.      Karakteristik job order costing sebagai berikut:

a.       Jasa atau produk yang diproduksi sangat bervariasi, sesuai pesanan.

b.      Kos diakumulasi per pesanan setiap kali satu pesanan selesai dikerjakan.

c.       Kos per unit dihitung dengan cara membagi total kos pesanan dengan jumlah unit produk yang diproduksi untuk pesanan bersangkutan.

d.      Setiap komponen kos produksi dapat diidentifikasikan langsung ke masing-masing pesanan, kecuali kos bersifat umum dan bersama, misalnya overhead. Oleh karena itu, dalam job-order costing kos produksi  diklasifikasikan menjadi kos bahan baku langsung, kos tenaga kerja langsung, dan overhead.

e.       Setiap pesanan harus dibuatkan kartu pesanan untuk mencatat setiap kos yang dibebankan untuk pesanan bersangkutan.

2.      Perbedaan antara overhead sesungguhnya dengan overhead dibebankan adalah biaya overhead sesungguhnya adalah biaya overhead perusahaan yang benar-benar terjadi, sedangkan biaya overhead dibebankan merupakan biaya overhead perusahaan dengan menggunakan tarif yang ditentukan dimuka. Jika biaya overhead pabrik dibebankan sebesar biaya sesungguhnya maka harga pokok produksi baru dapat ditentukan setelah semua biaya overhead pabrik sesungguhnya terkumpul (sekitar akhir tahun). Padahal penentuan harga pokok produksi diperlukan pada saat barang selesai di proses. untuk itu, perlu ditetapkan biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka atas dasar kapasitas normal.

3.      Laporan kos produksi, laporan kos produk terjual dan laporan laba rugi dalam perhitungan Job order costing dibuat secara berurutan karena masing-masing angka yang dihasilkan dari laporan kos tersebut saling berkaitan, begitu pula nilai akhir dari kos produk terjual merupakan pengurangan dari nilai penjualan yang menghasilkan berapa besaran gross profit yang dicapai perusahaan dan ditampilkan pada salah satu laporan keuangan, yaitu laporan rugi laba.

 

Sumber:

-          Akuntansi Biaya, Damai Nasution, Universitas Terbuka