Tampilkan postingan dengan label Pengantar Ekonomi Makro. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengantar Ekonomi Makro. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 Maret 2021

Pengantar Ekonomi Makro – Diskusi 8

 Pertanyaan:

Jelaskan apa upaya yang dilakukan pemerintah dalam menjaga stabilitas inflasi.

Sertakan contoh apa yang Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari guna mendukung pemerintah?

Jawaban:

1.      Pemerintah melakukan hal-hal ini untuk menjaga stabilitas inflasi:

a.       Memberlakukan kebijakan fiskal, yaitu dengan jalan menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah. Peningkatan tarif pajak dimaksudkan agar jumlah likuiditas yang beredar di masyarakat menjadi berkurang. Pengurangan pengeluaran pemerintah dimaksudkan agar jumlah uang yang digunakan pemerintah untuk belanja akan berkurang, sehingga secara agregat jumlah uang yang beredar di dalam masyarakat akan berkurang, akibatnya tingkat inflasi pun akan menurun.

b.      Memberlakukan kebijakan moneter, yaitu dengan mengurangi, menaikkan suku bunga dan membatasi kredit. Dengan dinaikkannya suku bunga maka diharapkan masyarakat akan lebih tertarik untuk menabung uang yang dimilikinya, sehingga dengan demikian secara berangsur-angsur perilaku masyarakat ini diharapkan akan menyedot likuiditas yang terlalu banyak yang terdapat di masyarakat, sehingga diharapkan akan menurunkan tingkat inflasi. Penerapan kebijakan pembatasan kredit dilakukan oleh perbankan, maka diharapkan akan membatasi tingkat likuiditas, sehingga diharapkan angka inflasi akan menurun.

c.       Dasar segi penawaran dengan melakukan Langkah-langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor dan pajak atas bahan mentah, melakukan penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi dan menggalakkan perkembangan teknologi.

2.      Saat ini, tingkat inflasi dianggap rendah, maka contoh yang saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari guna mendukung pemerintah untuk menjaga stabilitas inflasi dalam kondisi saat ini adalah menggunakan sumber daya keuangan untuk aktif dalam dunia usaha, sebagai pelaku usaha kecil. Dengan menjadi pelaku UKM ada bentuk tindakan yang dilakukan, yaitu: mengeluarkan tabungan dari bank untuk kegiatan usaha, sehingga menambah jumlah uang beredar di masyarakat, walaupun jumlahnya mungkin tidak signifikan, tetapi jika dilakukan oleh banyak orang dampaknya akan signifikan.

Sumber:

·         Pengantar Ekonomi Makro, Sonny Harry B. Harmadi, Universitas Terbuka

·         Inflasi: https://www.youtube.com/watch?v=19l6NalTE4c

·         Sistem Ekonomi Indonesia - Kebijakan Pemerintah dalam Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan: https://www.youtube.com/watch?v=ZLqDbXUuK3E&pbjreload=10

Pengantar Ekonomi Makro – Tugas 3

 Pertanyaan:

1.      Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi?

Faktor faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?

2.      Para ekonom pada umumnya setuju bahwa inflasi rendah itu baik jikalau diiringi dengan inovasi. Untuk menjaga agar inflasi tetap rendah maka harus diketahui faktor apa yang membuatnya tetap rendah. Faktor apa sajakah yang menjadi sumber dari inflasi?

3.      Apakah yang dimaksud dengan devaluasi?

Efek atau dampak apa yang mungkin ditimbulkan oleh adanya devaluasi?

Jawaban:

1.      Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan perekonomian yang menyebabkan bertambahnya barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat.

 

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:

Tanah dan Kekayaan Alam

Kekayaan alam suatu negara meliputi luas tanah dan kesuburannya, iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan, hasil laut serta jumlah dan jenis bahan tambang yang ada. Adanya kekayaan alam membantu mempermudah usaha mengembangkan perekonomian suatu negara.

Jumlah dan Kualitas dari Penduduk dan Tenaga Kerja

Pertambahan jumlah penduduk yang disertai dengan peningkatan mutu dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pertambahan jumlah penduduk akan memperbesar jumlah tenaga kerja, sehingga memungkinkan untuk menambah jumlah produksi. Selain itu, dengan adanya Pendidikan, Latihan, dan keterampilan yang meningkat akan menambah produktivitas. Akibat lain dari perkembangan adalah makin luasnya pasar dari barang-barang yang dihasilkan sector industry.

Barang-barang Modal dan Tingkat Teknologi

Bertambahnya barang-barang modal yang disertai dengan perkembangan tingkat teknologi mempunyai arti penting dalam mempertinggi keefisienan pertumbuhan ekonomi. Terdapat beberapa efek positif yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu:

Kemajuan teknologi mempertinggi efisiensi kegiatan produksi barang, karrena dapat menurunkan biaya produksi dan meniggikan jumlah produksi.

Kemajuan teknologi menimbulkan penemuan barang baru yang belum pernah diproduksi sebelumnya, sehingga dapat menambah barang dan jasa yang digunakan oleh masyarakat. Kemajuan teknologi dapat mempertinggi mutu barang yang diproduksi tanpa disertai peningkatan harga.

Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat

Sistem social dan sikap masyarakat mempunyai peranan penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Perombakan dalam sistem social yang modern dengan menghapuskan sistem feodal merupakan langkah yang perlu dilakukan. Selain itu, perlu juga diciptakan perubahan dalam sikap masyarkat agar bersedia untuk bekerja dan mengembagkan kegiatan-kegiatan dalam rangka mengembangkan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan yang lebih banyak. Hal ini dapat dicapai dengan memperluas fasilitas Pendidikan dan penigkatan taraf Pendidikan bagi masyarakat.

2.      Faktor-faktor yang menjadi sumber dari inflasi:

Tekanan Permintaan (demand pull inflation)

Inflasi dapat terjadi karena terjadinya penigkatan permintaan agregat yang lebih cepat dibandingkan dengan penigkatan sektor ekonomi produktif. Berbagai faktor dapat berkontribusi terhadap penigkatan permintaan agregat ini, di antaranya adalah kebijakan pemotongan tingkat suku bunga, peningkatan penawaran uang, peningkatan pengeluaran pemerintah, pemotongan pajak, peningkatan ekspor, atau pun meningkatkan semagat berinvestasi dengan menigkatkan ekspektasi laba yang lebih tinggi di masa depan.

Dorongan Biaya (cost push inflation)

Inflasi dapat terjadi karena dorongan biaya. Dua penyebab utama penigkatan biaya adalah peningkatan tingkat upah dan peningkatan harga bahan-bahan mentah/faktor produksi. Ketika tingkat harga tetap, biaya yang lebih tinggi tentu akan memperkecil laba perusahaan sehingga produsen akan tidak memiliki insentif untuk berproduksi. Penawaran barang dan jasa pun akan berkurang sebagai konsekuensi hari hal ini.

3.      Maksud devaluasi adalah kebijakan moneter yang diambil oleh pemerintah untuk melakukan penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri khususnya pada mata uang asing yang sangat berpengaruh dalam perdagangan internasional. Tujuan dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil dan menjaga nilai ekspor dan impor serta menjaga nilai devisa negara.

Efek atau dampak apa yang mungkin ditimbulkan oleh adanya devaluasi:

Berkurangnya Volume Impor

Devaluasi yang menjadikan harga barang luar negeri menjadi mahal membuat masyarakat akan semakin susah dan terbebani untuk membelinya. Hal itu semakin lama akan merubah pola pikir masyarakat untuk membeli barang dalam negeri menjadi volume impor semakin berkurang. Pada sisi lain, pemakaian barang lokal akan semakin tinggi yang nantinya dapat mempengaruhi pendapatan perkapita suatu negara.

Bertambahnya Volume Ekspor

Apabila suatu nilai mata uang lokal rendah pada dunia internasional, maka harga barang lokal akan dikira murah oleh warga asing. Hal ini akan menjadi pendorong permintaan terhadap barang dari masyarakat luar negeri menjadikan volume eksport dapat bertambah. Meningkatnya ekspor dapat menjadi peningkat jumlah peredaran mata uang asing seperti dollar dalam suatu negara sehingga dapat memperbaiki posisi BOP (balance of payment) dan BOT (balance of trade).

Barang Lokal Semakin Bersaing

Keadaan devaluasi dapat menjadi salah satu hal yang menjadi pemicu pengusaha lokal untuk bersaing dalam pasar internasional. Barang lokal yang menjadi dipasarkan terhadap masyarakat luar negeri akan bertambah banyak. Bahkan harga barang lokal yang dirasa murah di luar negeri mengubah pola pikir masyarakat asing menjadikan mereka lebih memilih barang impor yang murah dibanding barang lokal yang ada di negara mereka yang memiliki kecenderungan lebih mahal. Dan juga karena hal itu akan membuat pengusaha lokal di luar negeri menurunkan harganya.

Meningkatnya Devisa

Ketidakseimbangan antara aktivitas ekspor-impor yang mana volume ekpor lebih tinggi daripada volume impor akan menjadikan keuntungan dalam perdagangan internasional menjadikan cadangan devisa banyak. Selanjutnya, cadangan devisa itu dapat digunakan untuk pengembangan maupun mendirikan suatu perusahaan yang dapat menyediakan lapangan kerja untuk memperkecil pengangguran.

 

Sumber:

-          Pengantar Ekonomi Makro, Sonny Harry B. Harmadi, Universitas Terbuka

-          Devaluasi: https://id.wikipedia.org/wiki/Devaluasi

-          Devaluasi Adalah: https://sarjanaekonomi.co.id/devaluasi/#Dampak_Devaluasi

Pengantar Ekonomi Makro – Diskusi 7

 

Pertanyaan:

Pertambahan jumlah penduduk yang disertai dengan peningkatan mutu dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Kemukakan pendapat Anda mengenai hal tersebut apakah Bonus Demografi yang didapat Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. jika perlu dukung dengan tabel atau gambar yang menguatkan pendapat tersebut.

 

Jawaban:

 

Sumber:

·         Pengantar Ekonomi Makro, Sonny Harry B. Harmadi, Universitas Terbuka

·         Permintaan dan Penawaran Agregat: https://www.youtube.com/watch?v=on3Bzygkj-0

Pengantar Ekonomi Makro – Diskusi 6

 Pertanyaan:

Silakan kemukakan pendapat Anda, apakah dapat perekonomian sepenuhnya diserahkan kepada pasar atau pihak swasta, kemukakan alasan Anda!  Jika perlu dukung dengan tabel atau gambar yang menguatkan pendapat tersebut.

Jawaban:

Tidak setuju, perekonomian tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pasar atau pihak swasta.

Ada banyak peran penting dalam perekonomian yang masih harus dilakukan oleh pemerintah,hal ini dilatarbelakangi oleh:

·         Kegagalan pasar, yaitu kondisi Ketika pasar tidak dapat menghasilkan ouput perekonomian secara pareto efisien. Pareto efisien adalah kondisi alokasi sumberdaya yang memiliki karakteristik tidak ada seorangpun yang kondisi kesejahteraannya dapat menjadi lebih baik tanpa memperburuk kesejahteraan orang lain. Terdapat 6 kondisi yang menciptakan kondisi kegagalan pasar:

1.      Terdapat kegagalan dalam bersaing, akibat terbentuknya monopoli.

2.      Adanya keberadaan barang public, yaitu tidak semua barang dapat disediakan secara efisien oleh perusahaan swasta.

3.      Adanya eksternalitas yang diciptakan oleh pelaku ekonomi.

4.      Adanya kegagalan informasi atau informasi yang tidak sempurna.

5.      Adanya ketidakstabilan makroekonomi.

·         Selain hal tersebut, menurut Richard Musgrave (1980), pemerintah memiliki 3 peran dalam perekonomian, yaiu:

1.      Peran stabilisai, yaitu menjaga tingkat pengangguran yang rendah dengan tingkat harga yang stabil.

2.      Peran redistribusi pendapatan, yaitu menjamin agar pendapatan dalam perekonomian dapat terdistribusi ke seluruh masyarakat dalam perekonomian. Pemerintah dalam hal ini, menjalankan fungsi redistribusi pendapatan dengan menggunakan instrumen pajak dan subsidi.

3.      Peran alokasi sumberdaya.

 

Sumber:

·         Pengantar Ekonomi Makro, Sonny Harry B. Harmadi, Universitas Terbuka

·         Materi Inisiasi Sesi 6: Peran pemerintah dalam perekonomian dan kebijakan fiscal.

·         ebijakan Fiskal Kaitannya dengan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel-dan-opini/kebijakan-fiskal-kaitannya-dengan-pertumbuhan-ekonomi-indonesia/

·         kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi: https://www.youtube.com/watch?v=syBv25_aozo

Pengantar Ekonomi Makro – Tugas 2

 Pertanyaan:

Diskusikan mengenai permintaan dan penawaran Uang, serta berikan contoh dilingkungan Anda hal yang menyebabkan perubahan dalam permintaan atau penawaran uang.

Jangan lupa menulis sumber materi untuk menghindari indikasi plagiasi. Hindari copy paste jawaban teman. Copy paste diperbolehkan dari sumber utama (buku/jurnal) namun diwajibkan  untuk di rewrite terlebih dahulu dan dilengkapi sumber referensi sebelum di upload.

 

Selamat berdiskusi. Salam literasi.

 

Jawaban:

 

1.      beberapa faktor yang menyebabkan pergeseran kurva permintaan agregat.

 

 

Pergeseran pada kurva permintaan agregat pada dasarnya diakibatkan perubahan pada faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat selain tingkat harga atau tingkat konsumsi. Pergeseran kurva permintaan agregat bisa diakibatkan karena kebijakan fiskal maupun moneter. Kebijakan fiskal meliputi kebijakan dalam pengeluaran pemerintah dan tingkat pajak, sedangkan kebijakan moneter merupakan kebijakan yang berkaitan dengan jumlah uang beredar.

Gambar 1.1

Perpindahan di Sepanjang Kurva Permintaan dan

Pergeseran Kurva Permintaan

 

 

a.  Perubahan tingkat konsumsi

Contoh kasus perubahan konsumsi adalah ketika terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat menabung dalam rangka persiapan menghadapi masa tua serta peberlakuakan pajak oleh pemerintah. Ketika muncul kesadaran masyarakat untuk menabung, maka pengeluaran uanag konsumsi tetntu cenderung berkurang, berapa pun tingkat harga yang terbentuk di pasar. Dengan pajak, tingkat pendapat masyarakat akan berkurang sehingga menurunkan kemampuan masyarakat untuk membeli barang/ jasa pada tingkat harga berapa pun di pasar.

Gambar 1.2

Pergeseran Kurva Permintaan Akibat Penurunan Tingkat Konsumsi

 

b. Perubahan investasi

Kebijakan perpajakan pemerintah misalnya merupakan factor yang dapat mempengaruhi tingkat investasi yang terjadi di suatu ekonomi. Dikeluarkannya kebijakan insentif pajak tentu akan membuat alokasi dana investor untuk investasi menjadi meningkat, betapa pun tingkat sukubunga yang berlaku. Kondisi ini akan ditandai dengan terjadinya pergeseran kurva permintaan ke kanan, yang menunjukan bahwa tingkat harga berapa pun, jumlah permintaan agregat mengalami peningkatan.

Selain pajak adalah perubahan penawaran uang. Meningkatnya jumlah uang yang beredar akan menyebabkan penurunan tingkat suku bunga dalam jangka pendek. Kondisi ini menstimulus investor untuk melakukan peminjaman uanag untuk meningkatkan aktivitas investasinya karena rendahnya biaya peminjaman modal yang akibat penurunan tingkat suku binga yang terjadi.

Gambar 1.3

Pergeseran Kurva Permintaan Akibat Peningkatan Tingkat Investasi

 

c. Perubahan pengeluaran pemerintah

Berbagai perubahan kebijakan pemerintah terkait denganperubahan belanja pemerintah merupakan factor langsung yang dapat mendorong/ menurunkn permintaan agregat. Ketika pemerintah menetapkan kebijakan pembangunan infrastruktur jalan yang memadai di setiap kabupaten/ kota di Indonesia. Kebijakan ini berkaitan dengan terjadinya peningkatan jumlah barang/ jasa yang diminya pada tingkat harga berapa pun yang berlaku di pasar, sehingga akan mendorong pergeseran kurva permintaan ke kanan. Sebaliknya, bila mengurangi belanja, maka kurva permintaan agregat akan bergeser ke kiri.

d. Perubahan ekspor neto

Kejadian yang menyebabkan perubahan tingkat ekspor neto suatu negara pada tingkat berapa pun di pasar merupakan factor lain pendorong terjadinya pergeseran pada kurva permintaan agregat.

 

2. Angka pengganda

 

Angka pengganda merupakan angka yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana terjadinya perubahan output dalam jangka pendek. Bank komersial menciptakan uang, terutama di bawah sistem perbankan cadangan fraksional yang digunakan di seluruh dunia. Dalam sistem ini, uang dibuat setiap kali bank memberikan pinjaman baru. Ini karena pinjaman, ketika ditarik dan dibelanjakan, sebagian besar berakhir sebagai simpanan kembali di sistem perbankan dan dihitung sebagai bagian dari jumlah uang beredar. Setelah menyisihkan sebagian dari simpanan ini sebagai cadangan bank yang diamanatkan, sisanya tersedia untuk pinjaman bank selanjutnya. Proses ini berlanjut beberapa kali, dan disebut efek pengganda.

Pengganda dapat bervariasi di setiap negara, dan juga akan bervariasi tergantung pada ukuran uang yang sedang dipertimbangkan. Misalnya, M2 sebagai ukuran jumlah uang beredar AS, dan M0 sebagai ukuran basis moneter AS. Jika kenaikan $ 1 di M0 oleh Federal Reserve menyebabkan M2 meningkat $ 10, maka pengganda uangnya adalah 10.

 

3. Permintaan uang Keynes

 

Ekonomi Keynesian adalah teori ekonomi makro tentang pengeluaran total dalam perekonomian dan pengaruhnya terhadap output, lapangan kerja, dan inflasi. Ekonomi Keynesian dikembangkan oleh ekonom Inggris John Maynard Keynes selama tahun 1930-an dalam upaya untuk memahami Depresi Besar. Ekonomi Keynesian dianggap sebagai teori "sisi permintaan" yang berfokus pada perubahan ekonomi dalam jangka pendek. Teori Keynes adalah orang pertama yang secara tajam memisahkan studi tentang perilaku ekonomi dan pasar berdasarkan insentif individu dari studi tentang variabel dan konstruksi agregat ekonomi nasional yang luas.

Berdasarkan teorinya, Keynes menganjurkan peningkatan pengeluaran pemerintah dan pajak yang lebih rendah untuk merangsang permintaan dan menarik ekonomi global keluar dari depresi. Selanjutnya, ekonomi Keynesian digunakan untuk merujuk pada konsep bahwa kinerja ekonomi yang optimal dapat dicapai dan kemerosotan ekonomi dapat dicegah dengan mempengaruhi permintaan agregat melalui kebijakan stabilisasi aktivis dan intervensi ekonomi oleh pemerintah.

Menurut analysis Keynes, permintaan akan uang mempunyai tiga tujuan yaitu:

 

a. Transaksi

Uang sangat penting dalam kegiatan transaksi karena sistem barter sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan. Orang menggunakan uang sebagai alat trnasaksinya karena  mudah untuk menggunakannya dalam membeli barang-barang yang mereka inginkan. Faktor yang mempengaruhi permintaan uang untuk tujuan transaksi adalah faktor pendapatan. Makin tinggi pendapatn makin tinggi pula permintaan transaksi.

 

b. Berjaga-jaga

Merupakan motif yang akan digunakan untuk menghadapi ketidakpastian masa yang akan datang, motif ini juga tergantung dengan seberapa banyak uang yang dihasilkan oleh setiap individu jika semakin besar maka uang yang digunakan untuk berjaga-juga juga relatif lebih besar. Faktor yang mempengaruhi permintaan uang untuk berjaga-jaga adalah tingkat pendapatan, sama seperti yang mempengaruhi permintaan uang untuk tujuan transaksi.

 

c. Spekulasi

Merupakan motif yang menyatakan bahwa uang merupakan salah satu alternatif bentuk asset selain bentuk asset lainnya, misalnya, kita memegang uang untuk berjaga-jaga dan mengantisipasi jika kalau suatu saat nanti ada surat berharga yang kita rasakan sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dapat memperoleh keuntungan ataupun pendapatan dari kepimilikan surat berharga tersebut.

 

4. Tiga faktor penting yang membatasi penciptaan uang, yaitu:

 

a. kebocoran uang tunai

Salah satu faktor yang membatasi luasnya proses penciptaan uang adalah berlakunya kebocoran uang tunai, yaitu sebagian dari uang yang seharusnya disimpan ke bank umum yang berikut tetap dipegang oleh pemiliknya. Ini merupakan keadaan yang lazim berlaku di masyarakat. Seseorang yang menerima uang tidak selalu memasukkan semua uang tersebut ke dalam bank. Sebagian akan disimpan dalam rumah, dalam perusahaan atau dalam kantong. Faktor ini akan membatasi luasnya penciptaan uang yang akan berlaku.

 

b.  Bank ingin mempunyai cadangan yang lebih banyak

Faktor penting lain yang akan membatasi luasnya penciptaan uang adalah keinginan bank untuk membuat cadangan atas tabungan giral yang lebih besar daripada yang diterapkan oleh peraturan perbankan. Apabila bank-bank umum dalam contoh tersebut bukan mempertahankan cadangan sebesar 20% tetapi 25% maka tabungan giral yang tercipta hanya sebesar 400 juta,

D = S/R        100 / 0,25 = 400 juta

 

c. Kekurangan Pinjaman

Sebab penting lain yang akan mendorong bank umum untuk mempertahankan cadangan yang lebih tinggi dari yang ditetapkan bank sentral adalah karena kekurangan peminjam-peminjam yang mampu membayar bunga dan membayar kembali pinjaman mereka. Maka pimpinan bank merasa adalah lebih baik untuk menahan uang tersebut di bank dari meminjamkannya, kalau pada akhirnya uang itu tidak dapat dikembalikan oleh para peminjamnya.

 

Sumber:

ESPA 4110/ Modul 4 dan 5

https://www.investopedia.com/terms/k/keynesianeconomics.asp