PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS
Buatlah makalah perencanaan pesan bisnis dengan menggunakan ketentuan dalam kerangka penulisan pesan bisnis yang sudah Anda pelajari dalam materi inisiasi.
Tema pesan bisnis bebas dengan memperhatikan aspek-aspek demografis di tempat Anda tinggal.
Jawaban:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Gagal merencanakan, sama seperti merencanakan kegagalan, begitu banyak orang
mengumpamakannya. Saya kira, perumpamaan ini sangat tepat dikaitkan dengan
kehidupan, baik kehidupan secara umum maupun dalam bisnis. Saya membayangkan
orang yang akan berbisnis tanpa merencanakannya, tanpa ada rencana berapa modal
disetor, berapa orang yang akan direkrut, lebih parahnya tidak punya rencana mau bisnis
apa, rasanya seperti melakukan perjalanan tanpa tau tujuan, tau tujuan tanpa
mempersiapkan ongkos, saya kira yang terjadi, ia tidak akan bergerak ke mana-mana, atau
pun kalua bergerak, akan bergerak tanpa tujuan jelas.
1.2 Rumusan Masalah
Perencanaan bisnis adalah langkah strategis, utama dan pertama bagi pencapaian tujuan
perusahaan secara menyeluruh. Selanjutnya, dalam proses berbisnis pesan-pesan bisnis
yang terencana dengan baik mempermudah pencapaian maksud dan tujuan komunikasi.
Penentuan maksud dan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat membantu
proses pengambilan keputusan secara tepat.
1.3 Tujuan
Pemenuhan tugas 1 mata kuliah komunikasi bisnis, Fakultas Ekonomi, Prodi Manajemen,
Universitas Terbuka, tahun 2020.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pemahaman Proses Komposisi
Pesan bisnis yang efektif bertujuan untuk menyampaikan pesan secara efektif dan efisien.
Efektif berarti cara dilakukan dan alat atau media yang digunakan tepat. Efisien artinya dengan
cara yang paling sederhana, pesan dapt diteruskan, dimengerti dan dipahami oleh penerima
pesan.
Proses komposisi adalah proses penyusunan pesan-pesan bisnis, yang meliputi tahapantahapan:
Perencanaan, meliputi maksud dan tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan,
ide pokok pesan-pesan yang akan disampaikan, saluran atau media yang akan digunakan
Organisasi dan komposisi, adalah pengorganisasian ide-ide dan dituangkan dalam bentuk
rancangan yang berkaitan dengan komitmen pemikiran yang dimulai dengan merangkai
kata, kalimat, paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh
penerima pesan serta memilih ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokoknya.
Revisi, proses perbaikan terhadap maksud dan isi pesan dari sisi substansi pesan yang ingin
disampaikan, gaya penulisannya, struktur kalimat yang digunakan dan bagaimana tingkat
pemahamannya serta memperhatikan penggunaan kata, kalimat dan paragraf telah di
ekspresikan dengan benar.
2.2. Penentuan Tujuan
Tujuan umum setiap pesan bisnis adalah menyampaikan informasi, menganjurkan, dan
menjalin kerjasama dengan audiens. Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi dapat
membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup antara lain:
Keputusan untuk meneruskan pesan
Keputusan untuk menanggapi audiens
Keputusan untuk memusatkan isi pesan
Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan
Tujuan komunikasi bisnis meliputi:
Memberi informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.
Memberi persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan
baik dan benar. Terutama dilakukan pada saat melakukan negosiasi bisnis.
Melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain.
2.3. Analisis Audiens
Langkah berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan dihadapi. Untuk menjawab
semua itu perlu adanya teknik atau metode analisis audiens, yaitu:
Analisis ukuran dan komposisi audiens, audiens dalam jumlah besar akan menunjukkan
perilaku yang berbeda dengan audiens yang jumlahnya sedikit, diperlukan teknik
komunikasi yang berbeda pula.
Analisis siapa audiens, bila audiens yang dituju lebih dari satu orang, perlu diidentifikasikan
yang paling dominan di antara mereka.
Analisis reaksi audiens, selanjutnya perlu diketahui reaksi dari audiens. Jika audiens yang
terlibat merupakan orang yang kurang kritis, maka presentasi sebaiknya disajikan langsung
pada bagian kesimpulan dan saran, perlu dihindari melakukan diskusi karena akan kurang
efektif.
Analisis pemahaman audiens, dalam penyampaian pesan-pesan, perlu diperhatikan hal-hal
yang menyangkut diri audiens, seperti latar belakang audiens, pendidikan, usia serta
pengalaman.
Analisis hubungan antara komunikator dengan audiens, jika antara komunikator dan
audiens belum saling mengenal, maka tugas seorang komunikator mengenalkannya.
Analisis keinginan audiens, untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi, maka
komunikator harus dapat menemukan apa yang ingin diketahui oleh audiens.
Informasi yang diberikan harus akurat, informasi yang disampaikan merupakan informasi
yang benar-benar akurat serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Memilih ide-ide yang paling menarik bagi audiens, berusaha untuk menemukan hal-hal
penting yang bersifat menarik bagi audiens.
Memuaskan kebutuhan motivasional audiens, berusaha untuk mengubah pola pikir serta
perilaku audiens melalui pendekatan argumentasi yang rasional.
2.4. Penentuan Ide Pokok
Metode identifikasi terhadap ide pokok :
Teknik brainstorming dengan cara mencurahkan pendapat yang memberikan
keleluasaan pikiran, untuk mencari berbagai kemungkinan, menguji berbagai alternatif
dengan mempertimbangkan tujuan, audiens dan fakta yang ada.
Pembatasan Cakupan, secara umum, penyampaian informasi rutin kepada audiens yang
telah dikenal hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat sesuai ide pokok.
2.5. Seleksi Pemilihan Saluran Dan Media
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui
dua saluran, yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Pilihan mendasar antara berbicara
atau menulis tergantung pada tujuan atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari kedua
saluran komunikasi tersebut.
Komunikasi Lisan, salah satu kelebihan dari komunikasi lisan adalah kemampuannya
dalam memberikan umpan balik dengan segera. Saluran ini digunakan bila pesan yang
disampaikan adalah sederhana, tidak diperlukan catatan yang permanen. Komunikasi lisan
mencakup antara lain percakapan, antara dua orang atau lebih, pembicaraan melalui
telepon, wawancara kerja, pertemuan kelompok, seminar, workshop, program pelatihan,
pidato formal, dan presentasi penting lainnya. Agar komunikasi lisan dapat berjalan dengan
baik dan menarik, perlu adanya sarana pembantu yang dapat mendukungnya. Sarana
pembantu tersebut biasanya berbentuk audio visual seperti film, video clip, LCD Projector,
dan tampilan slide show.
Komunikasi Tertulis, pesan-pesan tertulis juga memiliki berbagai bentuk seperti surat,
memo, proposal, dan laporan. Salah satu kebaikan komunikasi ini adalah penulis memiliki
kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka. Format tulisan
diperlukan jika informasi yang disampaikan bersifat kompleks, dibutuhkan catatan
permanen untuk referensi di masa yang akan datang. Dalam memilih saluran dan media
berkomunikasi perlu dipertimbangkan tingkat kepentingannya, formalitas, kompleksitas,
tingkat kerahasiaan, emosional, dan biaya pengiriman serta harapan audiens.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan pesan-pesan bisnis langkah sangat penting dalam pencapaian komununikasi
bisnis secara efektif dan efisien. Untuk pencapaian efektif dan efisiennya penyampaian
pesan komunikasi bisnis perlu pendalaman sebelum pesan dibuat, saat pesan dibuat, saat
pesan akan disampaikan, hingga evaluasi setelah pesan disampaikan.
Seluruh rangkaian ini, menjadi sangat penting satu dengan lainnya karena itu tidak bisa
menganggap satu hal lebih penting dibandingkan hal lainnya, atau satu hal dianggap
kurang penting dibandingkan dengan hal lainnya. Untuk penyampaian pesan secara efektif
dan efisien semua hal harus dibaurkan secara merata dan dianggap penting.
3.2 Saran
Dalam penyusunan perencanaan bisnis, koordinasi antar departemen yang berkepentingan
harus dilakukan. Contoh, Divisi keuangan perlu menyampaikan pesan pembagian bonus akhir
tahun bisa bekerja sama dengan bagian desain IT agar mendesain pesan baik ini dibuat dalam
desain yang lebih segar, tidak monoton hanya dalam bentuk tulisan formal.
DaftarPustaka
- Komunikasi Bisnis, Yosal Iriantara, Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar