Kamis, 04 Juni 2020

Manajemen - Tugas 3

 

1.  Pemimpin mempunyai power yang lebih besar dibandingkan dengan yang dipimpin. Power tersebut datang dari beberapa sumber. Sebutkan dan jelaskan sumber power tersebut menurut John R.P.French dan Bertram Raven?

Jawab:

Sumber-sumber kekuasaan menurt John R.P. French dan Bertram Raven:

  • Kekuasaan Balasan (Reward Power), kekuasaan ini berasal dari kemampuan seseorang memberikan balasan kepada orang lain yang melakukan pekerjaan tertentu. Contoh, kekuasaan seorang pengusaha kepada karyawannya karena mampu menggaji karyawan untuk tugas yang ia perintahkan.
  • Kekuasaan Paksaan (Coercive Power) adalah kekuasaan yang dating berasal dari kemampuan seseorang menghukum orang lain jika orang tersebut tidak dapat mengerjakan sesuatu. Kekuasaan ini merupakan sisi negative dari kekuasaan balasan. Contoh hukuman adalah pemberian surat peringatan dari atasan untuk bawahan. Kekuasaan hukuman biasanya digunakan untuk menjaga standar prestasi minimal atau untuk menjaga kepatuhan terhadap organisasi.
  • Kekuasaan Legitimasi (Legitimate Power) adalah kekuasaan yang dimiliki seseorang karena memiliki hak atau secara hukum diperbolehkan memengaruhi orang lain dalam wilayah tertentu. Dalam organisasi, kekuasaan semaca ini sering disebut juga sebagai wewenang formal atau resmi. Contoh, wewenang legitimasi yang diterima komisaris perusahaan dari mandat yang diberikan pemegang saham.
  • Kekuasaan Referensi (Referent Power) adalah kekuasaan yang dimiliki seseorang atau satu kelompok yang ingin meniru atau mengidentifikasikan dirinya sebagai orang tertentu. Manajer yang populer akan mempunyai kekuasaan referensi karena bawahan akan berusaha meniru perilaku manajer tersebut. Kekuasaan referensi tergantung dari nilai prestise dan kekaguman bawahan/orang yang ingin meniru modelnya.
  • Kekuasaan Kepakaran (Expert Power) adalah kekuasaan yang dimiliki seseorang karena kepakarannya atau keahliannya. Contohnya adalah kekuasaan yang dimiliki seorang dokter. Seorang dokter dapat menyuruh pasien untuk meminum obat dan pasien bersedia meminum obat, karena pasien menganggap dokter memiliki keahlian di bidang kesehatan, sementara pasien tidak punya.

2. Pengendalian atau pengawasan kadang-kadang mempunyai kesan negatif, yaitu pengendalian membatasi aktivitas seseorang yang diawasi. Pada dasarnya ada tiga pengendalian atau pengawasan yaitu pengawasan pendahuluan, pengawasan ya/tidak dan pengawasan umpan balik, jelaskan ketiga pengendalian (pengawasan) tersebut?

Jawab:

Tiga tipe pengawasan/pengendalian:

  • Pengawasan/pengendalian Pendahuluan (Feedforward Control/Steering Control) adalah tipe pengawasan yang didesain untuk mendeteksi penyimpangan dari standar tertentu dan memungkinkan perbaikan dilakukan sebelum seluruh tahap kegiatan tertentu diselesaikan. Pengawasan jenis ini merupakan pengawasan yang cukup agresif, perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dan membuat realisasi rencana terhambat akan selalu diantisipasi. Contoh, pengawasan target produksi, misalnya target produksi ditetapkan 100 ribu ton pertahun dan harus bisa dicapai dalam 10 bulan pertama artinya minimum target yang harus dicapai adalah 10 ribu ton perbulan. Sehingga pada bulan ke 10, seluruh target tahunan bisa dicapai. Jika ada penyimpangan pencapaian target bisa terpantau sejak awal dan bisa dilakukan tindakan tertentu agar pencapaian target sesuai rencana.
  • Pengawasan/pengendalian Concurrent (Yes/No), yaitu pengawasan yang dilakukan selama kegiatan masih berlangsung, sebagai penentu keputusan suatu kegiatan dilanjutkan atau tidak sesuai dengan kondisi yang mempengaruhinya. Tipe pengawasan ini dapat digunakan sebagai pelengkap dan digunakan bersama-sama dengan pengawasan pendahuluan. Penggunaan bersama dari dua jenis pengawasan ini akan meningkatkan keamanan kegiatan yang sedang dilakukan. Contoh, promosi untuk produk tertentu melalui media tertentu bisa dihentikan jika tujuan dari promosi tersebut yaitu meningkatkan penjualan sampai target waktu dan jumlah terntentu tidak tercapai.
  • Pengawasan/pengendalian Umpan Balik (Post-Action Control) adalah pengawasan dengan melakukan evaluasi hasil-hasil yang telah terjadi setelah kegiatan selesai. Penyebab-penyebab penyimpangan ditentukan, kemudian penyebab penyimpangan ini dapat menjadi referensi untuk merancang perencanaan kegiatan serupa di masa yang akan datang. Contoh, evaluasi pencapaian target produksi dilakukan di awal tahun untuk periode produksi 1 Januari hingga 31 Desember tahun sebelumnya. Dari data ini bisa disempulkan apakah target tidak tercapai, sesuai target atau melebihi target yang ditentukan. Kemudian dari evaluasi ini, hal-hal baik bisa dipertahankan dan dilanjutkan, sedangkan hal-hal yang kurang mendukung bisa diganti atau dikoreksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar