Setelah rekan-rekan mahasiswa, melihat video tentang Aktivity Based Costing, yang ditampilkan pada INISIASI 7, uraiakan pendapat anda tentang video tersebut?
Jawaban:
Dalam video pertama menjelaskan tentang Activity Base Cost (ABC) sebagai metode pendekatan yang berbeda pada sistem perhitungan biaya yang mempengaruhi biaya produksi. Walaupun secara prinsip serupa antara Activity Based Cost dengan sistem yang ada sebelumnya, namun ada 3 perbedaan utama dari keduanya, yaitu:
Dalam sistem biaya konvensional, pengalokasian biaya dilakukan secara sederhana dengan berdasarkan alokasi biaya (cost pools) di tiap departemen. Namun, dalam sistem ini tidak memperhitungkan biaya secara akurat. Hal ini dikarenakan dalam sistem biaya konvensional tidak memperhitungkan penggunaan sumber daya (resources) di tiap proses atau produk. Ini menyebabkan biaya produksi dihasilkan lebihsaji dalam suatu produk/proses dan kurangsaji pada produk/proses lainnya.
Dalam sistem ABC, fokus utamanya adalah aktivitas. Sesuai namanya yaitu Activity Based Costing, perhitungan (alokasi) biaya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas yang terjadi. Contoh sederhana terdapat pada video 2 yaitu sebuah kedai yang menjual burger dan limun (lemonade). Diceritakan bahwa kedai tersebut menjual 100 burger dan 100 limun dalam sebulan dan pada akhir bulannya mendapatkan tagihan listrik sebesar $200.
Dalam sistem biaya konvensional, alokasi biaya listrik untuk burger dan limun adalah sama, cukup dengan membaginya sama rata sehingga didapatkan biaya listrik sebesar $1 untuk 1 burger dan $1 untuk 1 limun. Namun jika pemilik kedai membutuhkan 3 kWh untuk membuat 1 burger dan hanya menggunakan 1 kWh untuk membuat 1 limun, maka penghitungan biaya konvensional menjadi tidak adil. Biaya $1 untuk masing-masing 1 burger atau 1 limun menjadi kurangsaji bagi tiap 1 burger dan lebihsaji untuk tiap 1 limun.
Di sinilah perbedaan perhitungan biaya konvensional dengan perhitungan biaya menggunakan metode ABC. Metode ABC memiliki cara sendiri untuk membagi atau mengalokasikan biaya-biaya menjadi lebih proporsional. Sehingga menurut perhitungan biaya ABC, biaya listrik untuk 1 burger adalah $1.5 dan biaya untuk 1 limun adalah $0.5 (didapat melalui perhitungan di bawah).
Perhitungan biaya penjualan burger dan limun:
Dengan demikian, menurut pendapat saya perusahaan manufaktur harusnya menggunakan sistem perhitungan biaya ABC karena selain lebih akurat, penghitungan biaya ini akan mempengaruhi manajemen untuk menentukan harga produk yang dijual agar tidak terlalu mahal sehingga kehilangan pangsa pasar atau terlalu murah sehingga membuang keuntungan secara sia-sia. Mengingat bahwa sistem penghitungan ABC dapat diterapkan semua perusahaan manufaktur, baik yang menggunakan sistem biaya pesanan ataupun sistem biaya proses. Terima kasih.
Sumber:
- Video 1 dan 2 pada Kelas Tutorial Online Pengantar Akuntansi 125
- BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi Universitas Terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar