Senin, 01 Maret 2021

Sistem Informasi Manajemen - Tugas 2

 

Pertanyaan:

1.      Sebutkan dan jelaskan ketiga komponen utama sistem pakar. Berikan contoh penerapan sistem pakar pada kehidupan sehari-hari.

2.      Sebutkan dan jelaskan ketiga komponen utama  sistem penunjang keputusan (SPK) tersebut. Berikan contoh pada perusahaan yang Anda ketahui

 

Jawaban:

1. Sistem Pakar (SP)

Sistem pakar (SP) atau expert system (ES) adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Sistem pakar ini dapat berisis dengan pengetahuan (knowledge) dari satu atau lebih pakar.pengetahuan dari pakar dalam sistem ini digunakan sebagai dasar oleh sistem pakar untuk menjawab (konsultasi).

Sistem pakar mempunyai tiga komponen utama, yaitu:

1. user interface, 2. Inference engine, 3. Knowledge base, seperti tampak pada gambar berikut.

 

Gambar 1.1

Komponen-komponen Sistem Pakar

 

User interface merupakan media yang digunakan oelh sistem pakar untuk berhubungan input (menerima data dan pertanyaan konsultasi) dan output (menghasilkan jawaban) dengan pemakainya. Umumnya, interface yang dipakai oleh siste pakar adalah keybpard dengan monitor. Di masa depan, penghubung ini harus dalam bentuk multimedia sehingga pemakai sistem dapat berhubungan dengan sistem pakar lewat komunikasi suara.

Inference engine adalah perangkat lunak disistem pakar yang akan mengevaluasi aturan-aturan (rules) yang disediakan oleh knowledge base denga urutan-urytan tertentu untuk memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pemakai sistem dan alasan-alasan konsultasi dengan pemakai sistem. Inference enginei dapat dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman umum, seperti bahasa C atau dengan bahasa pemrograman khusus, seperti Lisp dan Prolog, paket Inference engine yang tersedia disebut expert system shell (ES shell). ES shell ini yang dijual komersial pertama adalah knowledge engineering environment (KEE). KEE dimaksud untuk aplikasi sistem pakar computer yang menggunakan bahasa Lisp. Beberapa ES shell lainnya tidak menuntut penggunaan Lisp atau Prolog. Beberapa ES shell yang ada adalah Exsys, Level-5, CLIPS dan Guru.

Knowledge base (basis pengetahuan) dibentuk dari aturan-aturan yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Pengetahuan yang disimpan di knowledge base ini diambil dari kepandaian pakar. Jika kepandaian seorang pakar belum didokumentasikan, diperlukan ahli khusus untuk dapat mengambilnya. Orang yang di bidang mengambil pengetahuan dari pakar disebut dengan knowledge engineering. Proses dari pengambilan ini disebiy dengan knowledge engineering  atau knowledge acquisition atau knowledge extraction.

Contoh sistem pakar

a.       Sistem Pakar dalam Industri

Ada beberapa contoh sistem pakar yang saat ini digunakan dalam bidang industri. Di antara sistem pakar tersebut adalah sistem pakar perancangan PRIDE atau Pinch Roll Interactive Design Expert yang digunakan untuk mengatur kertas dalam mesin fotokopi. Selain itu ada Alumunium Foil Rolling Flatness Control Application yang digunakan untuk mengukur tingkat karat dalam satu alumunium Oil secara otomatis. Dan masih banyak lagi.

b.      Sistem Pakar dalam Manajerial

Selain bidang industri, sistem pakar juga sudah merambah dunia manajerial saat ini. Beberapa fungsi sistem pakar dalam bidang manajerial adalah sebagai alat analisis. Sistem pakar mampu menganalisa komoditi tertentu dalam satu pasar secara otomatis. Selain itu, ada fungsi diagnostik yang membuat sistem pakar mampu mendeteksi adanya penurunan kinerja perusahaan sekaligus menyediakan solusi bagi perusahaan tersebut.

c.       Sistem Pakar dalam Kedokteran

Saat ini, pendeteksian penyakit menjadi lebih mudah karena sistem pakar mampu mengenali penyakit sejak dini dan penderita bisa mendapatkan perawatan secara langsung. Penyakit yang bisa dengan mudah dideteksi biasanya setiap penyakit yang berhubungan dengan mata karena sistem pakar bisa berinteraksi langsung dengan penderita.

Sumber:

EKMA 4434 Modul 4/ hal. 4.19-4.22

2. Sistem Penunjang Keputusan (SPK)

Decision support system (DSS) ini didefinisikan sebagai suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah tersruktur (semi structured) supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia.

Tujuan dari Sistem Penunjang Keputusan (SPK) sebagai berikut:

a.       membantu manajer mengambil keputusan setengah struktur yang dihadapi oleh manajer level menengah.

b.      Membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan bukan menggantikannya.

c.       Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajemen bukan untuk meningkatkan efesiensi. Walaupun waktu manajer penting (efesiensi), efektivitas merupakan tujuan utama penggunaan SPK.

Sistem Penunjang Keputusan (SPK) mempunyai tiga komponen utama, yaitu:

1. dialog management, 2. Model management, 3. Data management seperti gambar berikut.

Gambar 1.2

Komponen Sistem Penunjang Keputusan

Dialog management atau user interface, yaitu komponen untuk berdialog dengan pemakai sistem.komponen dalam sistem informasi ini merupakan komponen input dan  output.

Model management yaitu komponen yang mengubah data menjadi informasi yang relevan. Model-model yang banyak digunakan di sitem penunjang keputusan adalah model matematika optimasi, misalnya linear programing atau dynamic programing.

Data management yaitu komponen basis data yang terdiri atas semua basis data yang dapat di akses. Sistem penunjang keputusan mempunyai komponen lain yaitu komponen teknologi dan kontrol. Komponen teknologi terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak.

Contoh khusus menyangkut sistem Perkeretaapian Nasional Kanada (Canadian National Railway system), yang menguji peralatannya secara teratur menggunakan sistem pendukung keputusan. Masalah yang dihadapi oleh rel kereta api mana pun adalah rel yang aus atau rusak, yang dapat menyebabkan ratusan penggelinciran per tahun. Di bawah DSS, sistem Perkeretaapian Nasional Kanada berhasil mengurangi insiden penggelinciran pada saat yang sama perusahaan lain mengalami peningkatan.



Sumber:

-           Sistem Informasi Manajemen, Jogiyanto HM, Universitas Terbuka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar