Sabtu, 20 Juni 2020

Komunikasi Bisnis - Diskusi 7

Dalam diskusi inisiasi ini kita akan membahas mengenai teknik lobi dan negosiasi. Saya ingin kalian dapat memberikan contoh mengenai kegiatan lobi dan negosiasi yang kalian pernah lakukan.

Jawaban:

Pengalaman lobi dan negosiasi yang pernah dilakukan:

Pengalaman lobi; ini bukan hasil proses lobi pribadi, tapi hasil memperhatikan proses lobi yang dilakukan oleh adik sebagai apoteker di Apotik milik keluarga. Ketika calon pembeli bermaksud membeli obat dengan merk tertentu dan tidak tersedia di apotik, apoteker berusaha menawarkan obat dari merk berbeda dengan komposisi obat serupa. Hasil dari lobi tersebut, sebagian besar calon pembeli berhasil dialihkan ke merk lain dengan komposisi serupa, dan sebagian lainnya tetap menginginkan obat yang sama persis dengan mencoba mencari di apotik lainnya.

Pengalaman negosiasi; saya bukan merupakan pihak-pihak yang bernegosiasi, hanya saja hasil negosiasi mereka akan mempengaruhi seluruh pekerja diperusahaan, termasuk saya. Inti dari negosiasi itu adalah, “perlu atau tidak membentuk serikat pekerja yang berafiliasi dengan organisasi buruh di luar perussahaan.” Pada awal kondisi, ada tiga kelompok, kelompok pertama adalah manajemen perusahaan, kelompok ke dua adalah kelompok pekerja yang hanya setuju pada pendirian organisai buruh internal, kelompok ketiga adalah kelompok pekerja yang menginginkan organisai buruh di perusahaan tersebut berafiliasi dengan organisai buruh eksternal.

Dalam perjalanan negosiasi, kelompok menjadi dua bagian, karena manajemen perusahaan menginginkan masing-masing kelompok menjelaskan kepada seluruh karyawan kekurangan dan kelebihan masing-masing organisasi buruh yang hendak dibentuk, kemudian lakukan voting.

Setelah masing-masing kelompok menjelaskan kekurangan dan kelebihan masing-masing organisasi buruh yang akan dibentuk, akhirnya berdasarkan hasil voting, diputuskan organisai buruh atau organisasi pekerja yang disepakati untuk dibentuk adalah organisasi buruh internal tanpa afiliasi dengan organisasi buruh dari luar.

Pengertian tentang lobi dan negosisasi saya jelaskan di bawah ini:

Lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok dengan tujuan mempengaruhi pimpinan organisasi lain maupun orang yang memiliki kedudukan penting dalam organisasi dan pemerintahan sehingga dapat memberikan keuntungan untuk diri sendiri ataupun organisasi dan perusahaan pelobi.

Lobi dalam konteks bisnis adalah upaya melakukan pemasaran atau penjualan dalam melakukan pendekatan kepada calon pembeli, baik perorangan maupun instansi. Dalam lobi bisnis ini biasanya dikemukakan, maksud, tujuan, dan penjelasan produk.

Jenis jenis lobi:

1.         Lobi tradisional, lobi ini biasanya memanfaatkan orang-orang terkenal, figur publik, atau mantan pejabat untuk mendekati kelompok-kelompok agar tujuan organisasi/lembaga bisnis dapat tercapai.

2.         Lobi akar rumput (grass root lobbying) bertujuan mempengaruhi para pengambil keputusan secara tidak langsung.

3.         Lobi political action commute, komite yang dibentuk perusahaan besar dengan maksud menempatkan calonnya di lembaga legislatif atau eksekutif sehingga keputusan yang diambilnya tidak merugikan perusahaan yang tergabung dalam komite tersebut.

 

Fungsi lobi:

a.         Mempengaruhi pengambil keputusan agar tidak merugikan para pelobi dari organisasi bisnis/lembaga.

b.         Menafsirkan opini pejabat pemerintah yang akan ditafsirkan menjadi kebijakan

c.         Memperkirakan apa yang terjadi secara hukum dan menyampaikan rekomendasi agar perusahaan dapat menyesuaikan diri dan memanfaatkan aturan yang baru tersebut

d.         Menyampaikan pandangan perusahaan atau kelompok masyarakat tentang peraturan

e.         Meyakinkan para pembuat keputusan bahwa pelaksanaan peraturan baru membutuhkan waktu.

 

Negosiasi adalah upaya penyelesaian konflik kepentingan atau persoalan melalui tindak-komunikasi. Dengan sendirinya, agar fungsi negosiasi tersebut dapat berjalan dengan baik, pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi harus memiliki keterampilan berkomunikasi seperti berbicara, mendengarkan dan menyatakan gagasan secara jernih dan tepat.

Menyelesaikan masalah melalui negosiasi merupakan salah satu karakteristik khas manusia. Karena manusia dilengkapi dengan keterampilan berbicara, maka manusia berusaha menyelesaikan masalahnya melalui kata-kata, bukan dengan kekuatan otot atau kepalan tangan. Melalui dialog, diskusi atau negosiasi manusia berupaya menuntaskan masalah yang dihadapinya.

Jenis-jenis negosiasi seperti berikut ini:

1.         Berorientasi pada bargaining (bargaining-orientations) yakni bentuk negosiasi yang menggunakan pendekatan yang digunakan oleh para komunikator yang kompetitif. Pendekatan ini berasumsi, hanya ada satu pihak saja yang dapat mencapai tujuannya. Karena itu, ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. Negosiasi seperti ini juga dinamakan “negosiasi berorintasi kalah-menang”.

2.         “Berorientasi kalah-kalah”, yang dalam prosesnya, pihak-pihak yang bernegosiasi mengabaikan kemungkinan menjadi pemenang sehingga dalam pendekatan ini pihak-pihak yang bernegosiasi menjadi pecundang. Namun sebenarnya, ketika negosiasi dimulai tak ada pihak yang ingin menjadi pecundang, tapi pada saat negosiasi berlangsung kita berada dalam posisi yang besar kemungkinan menjadi pihak yang kalah oleh karena itu ketimbang kekalahan diderita sendiri, maka lawan negosiasi pun harus mengalah. Akibatnya kedua belah pihak mengalami kerugian.

3.         Negosiasi dalam bentuk kompromi, yakni pengambilan satu pilihan yang didasari oleh pertimbangan daripada berada dalam posisi “kalah-menang” atau “mengandung resiko kalah-kalah” maka jalan tengah dipilih sehingga dilakukan kompromi. Jadi dalam kompromi ini, ada kepentingan yang harus dikorbankan dan dipertahankan begitu juga oleh pihak lain.

4.         Berorientasi “menang-menang” yang disebut juga sebagai pendekatan kolaboratif. Asumsinya, pemecahan dapat dicapai dan memuaskan kebutuhan semua pihak yang terlibat di dalamnya. Pendekatan ini sangat berbeda dengan pendekatan-pendekatan sebelumnya,  karena kuncinya terletak pada bagaimana menemukan solusi “menang-menang” yang membuat masing-masing pihak tidak merasa dirugikan.

 

Perilaku atau gaya dalam melakukan negosiasi:

a)         Mendorong atau moving against

b)         Menarik atau moving with

c)         Menunda atau moving away

d)         Membiarkan atau not moving

 

Prinsip-prinsip negosiasi:

1)         Seorang negosiator harus memiliki otoritas untuk melakukan bargaining demi kepentingan pihaknya.

2)         Jika Anda berada dalam situasi di mana pihak lain tidak dapat mengambil keputusan, sebaiknya proses negosiasi dihentikan

3)         Negosiasi dapat dilakukan secara individual pada satu sisi atau secara kelompok pada sisi lain.

4)         Maksud dan tujuan negosiasi harus ditetapkan sejak awal

5)         Kesepatakan harus dibuat tertulis

6)         Negosiasi harus dilakukan sesuai agenda

7)         Cermat dalam menuangkan usulan dalam bentuk gagasan tentang situasi secara jernih

 

Langkah langkah negosiasi menurut Bovee dan thill (1988):

1.         Ketahuilah apa yang Anda inginkan

2.         Selesaikan pekerjaan rumah Anda

3.         Perhitungkan kebutuhan orang lain

4.         Carilah penyelesaian yang dapat diterima kedua belah pihak

5.         Ketahuilah kekuatan dan kelemahan Anda

6.         Tolak tekanan yang menjebak

7.         Latihan

 

Sumber:

·         Komunikasi Bisnis, Yosal Iriantara, Universitas Terbuka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar