Diskusi keempat ini kita akan membahas mengenai Pengambilan keputusan dan Alat perencanaan penganbilan keputusan. Setiap manajer akan mengambil keputusan, mulai keputusan yang sederhana sampai yang rumit, dan alat yang digunakan untuk menganalisis harus tepat sasaran dan praktis penggunaannya. Berkaitan dengan topik diatas mahasiswa sekalian diminta :
1. Menjelaskan tipe keputusan yang sering diambil oleh seorang manajer yaitu Keputusan terprogram dan Keputusan yang tidak terprogram.
Jawaban:
1. Pengambilan
keputusan adalah proses memilih satu alternatif pilihan yang paling baik yang
memberikan kontribusi paling besar untuk pencapaian tujuan organisasi. Secara
umum keputusan yang diambil masuk dalam dua kategori:
Keputusan
yang terprogram yaitu keputusan
yang terstruktur yang muncul berulang-ulang, contohnya adalah keputusan dibidang
pengadaan bahan baku. Dalam proses produksi dibutuhkan ketersediaan barang baku
yang kualitasnya sesuai standar dan ketepatan waktu pengadannya terukur. Dengan
kondisi seperti ini manajemen kemudian menyusun prosedur pengadaan barang,
seperti stok minimal yang harus tersedia, waktu yang dibutuhkan dari mulai
pesan hingga pesanan tiba di lokasi, cara pengiriman bahan baku, cara
penanganan bahan baku. Karena keputusan tersebut muncul berulang-ulang,
organisasi biasanya mempunyai aturan, kebijakan, dan prosedur yang dipakai
untuk memberi arahan bagaimana keputusan tersebut dibuat.
Keputusan
tidak terprogram adalah keputusan
yang tidak terstuktur, jarang muncul atau keduanya. Keputusan tersebut berasal
dari masalah yang luar biasa atau tidak biasa muncul. Contohnya, menangani
kerusakan bahan baku yang rusak karena area gudang yang terdampak banjir. Sejatinya,
gudang tempat menyimpan bahan baku adalah area yang aman, tertutup dan berada
cukup tinggi dibanding tanah atau lantai di sekitarnya, tapi dampak banjir yang
terjadi di luar perhitungan sebelumnya dan belum pernah terjadi sepanjang
perusahaan beroprasi. Dari kejadiannya, kondisi seperti ini jarang muncul,
sehingga keputusannya tidak terstruktur. Karena tidak terstruktur dan jarang
muncul, tidak ada pedoman yang cukup terperinci untuk menangani masalah
tersebut.
2. Peramalan
adalah proses yang sistematis memperkirakan atau meramalkan kondisi masa
mendatang dengan menggunakan informasi masa lalu dan informasi lain yang
relevan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Beberapa metoda peramalan
yang sering dipakai adalah peramalan secara kuantitatif dan peramalan secara
kualitatif.
Peramalan
secara kuantitatif
adalah cara peramalan menggunakan data angka untuk memperkirakan kondisi di
masa mendatang. Ada dua jenis peramalan kuantitatif, yaitu peramalan time
series, yaitu kondisi masa lalu diasumsikan akan memengaruhi kondisi
masa mendatang, tanpa pengaruh dari luar. Jenis peramalan kuantitatif yang
kedua adalah peramalan causal forcasting atau sebab akibat, yaitu
kondisi masa lalu diasumsikan akan memengaruhi kondisi masa mendatang dan faktor-faktor
lain diperkirakan akan memengaruhi suatu variable. Contohnya, penjualan masa
mendatang dalam time series diperkirakan hanya dipengaruhi oleh
penjualan masa lalu. Dalam peramalan sebab akibat, penjualan masa mendatang
diperkirakan dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya promosi, jumlah salesman,
dan kondisi perekonomian.
Peramalan secara kualitatif adalah peramalan yang menggunakan pertimbangan serta pengetahuan dan pengalaman individua atau kelompok, bukannya menggunakan analisis matematika atau statistika. Ada lima metode peramalan kualitatif yaitu:
o Metode pendapat kelompok eksekutif. Dalam metode ini, manajer dikumpulkan dan dimintai pendapatnya mengenai penjualan di masa mendatang. Pendapat yang dihasilkan merupakan gabungan pendapat-pendapat individu.
o Metode Delphi, yaitu metode dengan cara berusaha mencari pendapat sekelompok ahli mengenai topik tertentu dengan tujuan ingin memperoleh pandangan terhadap kejadian di masa mendatang.
o Sales force composition, yaitu metode dengan cara salesman melakukan kontak langsung dengan konsumen dan dapat menggunakan kontak tersebut sebagai dasar prediksi penjualan di masa mendatang.
o Analisis multikriteria atau multiatribut, yaitu metode yang dilakukan dengan melihat berbagai alternatife sehingga tidak memfokuskan pada satu alternatif saja yang paling menarik dan melupakan atribut lainnya yang juga penting.
o Evaluasi pelanggan, yaitu metode pengembangan data yang dikumpulkan dari pelanggan yang memberikan informasi kebutuhan barang atau jasa yang diproduksi badan usaha di masa mendatang. Manajer kemudian menggabungkan, menginterpretasikan, dan bertindak atas dasar informasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar