Kamis, 04 Juni 2020

Manajemen - Diskusi 4

Diskusi keempat ini kita akan membahas mengenai Pengambilan keputusan dan Alat perencanaan penganbilan keputusan. Setiap manajer akan mengambil keputusan, mulai keputusan yang sederhana sampai yang rumit, dan alat yang digunakan untuk menganalisis harus tepat sasaran dan praktis penggunaannya. Berkaitan dengan topik diatas mahasiswa sekalian diminta :

1. Menjelaskan tipe keputusan yang sering diambil oleh seorang manajer yaitu Keputusan terprogram dan Keputusan yang tidak terprogram.

2. Jelaskan masing-masing alat peramalan yang digunakan baik secara kuantitatif dan kualitatif dalam pengambilan keputusan.


     Jawaban:

    1. Pengambilan keputusan adalah proses memilih satu alternatif pilihan yang paling baik yang memberikan kontribusi paling besar untuk pencapaian tujuan organisasi. Secara umum keputusan yang diambil masuk dalam dua kategori:

    Keputusan yang terprogram yaitu keputusan yang terstruktur yang muncul berulang-ulang, contohnya adalah keputusan dibidang pengadaan bahan baku. Dalam proses produksi dibutuhkan ketersediaan barang baku yang kualitasnya sesuai standar dan ketepatan waktu pengadannya terukur. Dengan kondisi seperti ini manajemen kemudian menyusun prosedur pengadaan barang, seperti stok minimal yang harus tersedia, waktu yang dibutuhkan dari mulai pesan hingga pesanan tiba di lokasi, cara pengiriman bahan baku, cara penanganan bahan baku. Karena keputusan tersebut muncul berulang-ulang, organisasi biasanya mempunyai aturan, kebijakan, dan prosedur yang dipakai untuk memberi arahan bagaimana keputusan tersebut dibuat.

   Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang tidak terstuktur, jarang muncul atau keduanya. Keputusan tersebut berasal dari masalah yang luar biasa atau tidak biasa muncul. Contohnya, menangani kerusakan bahan baku yang rusak karena area gudang yang terdampak banjir. Sejatinya, gudang tempat menyimpan bahan baku adalah area yang aman, tertutup dan berada cukup tinggi dibanding tanah atau lantai di sekitarnya, tapi dampak banjir yang terjadi di luar perhitungan sebelumnya dan belum pernah terjadi sepanjang perusahaan beroprasi. Dari kejadiannya, kondisi seperti ini jarang muncul, sehingga keputusannya tidak terstruktur. Karena tidak terstruktur dan jarang muncul, tidak ada pedoman yang cukup terperinci untuk menangani masalah tersebut.

    2. Peramalan adalah proses yang sistematis memperkirakan atau meramalkan kondisi masa mendatang dengan menggunakan informasi masa lalu dan informasi lain yang relevan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Beberapa metoda peramalan yang sering dipakai adalah peramalan secara kuantitatif dan peramalan secara kualitatif.

   Peramalan secara kuantitatif adalah cara peramalan menggunakan data angka untuk memperkirakan kondisi di masa mendatang. Ada dua jenis peramalan kuantitatif, yaitu peramalan time series, yaitu kondisi masa lalu diasumsikan akan memengaruhi kondisi masa mendatang, tanpa pengaruh dari luar. Jenis peramalan kuantitatif yang kedua adalah peramalan causal forcasting atau sebab akibat, yaitu kondisi masa lalu diasumsikan akan memengaruhi kondisi masa mendatang dan faktor-faktor lain diperkirakan akan memengaruhi suatu variable. Contohnya, penjualan masa mendatang dalam time series diperkirakan hanya dipengaruhi oleh penjualan masa lalu. Dalam peramalan sebab akibat, penjualan masa mendatang diperkirakan dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya promosi, jumlah salesman, dan kondisi perekonomian.

    Peramalan secara kualitatif adalah peramalan yang menggunakan pertimbangan serta pengetahuan dan pengalaman individua atau kelompok, bukannya menggunakan analisis matematika atau statistika. Ada lima metode peramalan kualitatif yaitu:

o   Metode pendapat kelompok eksekutif. Dalam metode ini, manajer dikumpulkan dan dimintai pendapatnya mengenai penjualan di masa mendatang. Pendapat yang dihasilkan merupakan gabungan pendapat-pendapat individu.

o   Metode Delphi, yaitu metode dengan cara berusaha mencari pendapat sekelompok ahli mengenai topik tertentu dengan tujuan ingin memperoleh pandangan terhadap kejadian di masa mendatang.

o   Sales force composition, yaitu metode dengan cara salesman melakukan kontak langsung dengan konsumen dan dapat menggunakan kontak tersebut sebagai dasar prediksi penjualan di masa mendatang.

o   Analisis multikriteria atau multiatribut, yaitu metode yang dilakukan dengan melihat berbagai alternatife sehingga tidak memfokuskan pada satu alternatif saja yang paling menarik dan melupakan atribut lainnya yang juga penting.

o   Evaluasi pelanggan, yaitu metode pengembangan data yang dikumpulkan dari pelanggan yang memberikan informasi kebutuhan barang atau jasa yang diproduksi badan usaha di masa mendatang. Manajer kemudian menggabungkan, menginterpretasikan, dan bertindak atas dasar informasi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar