Pertanyaan:
1. Sebutkan masing-masing pendapat dari Rensist Likert dan Douglas McGregor tentang desain organisasi neoklasik
2. Sebutkan proses manajemen sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan, mulai dari perencanaan hingga akhir.
Jawaban no. 1
- Desain organisasi Rensis Likert berpendapat bahwa desain organisasi yang berkembang di era klasik yaitu gaya birokrasi, kurang efektif dibandingkan dengan gaya pendekatan yang dikembangkannya yaitu melalui cara yang lebih manusiawi dengan cara menghargai kinerja. Likert percaya bahwa hubungan yang lebih baik antara manajemen dan karyawan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan sebuah perusahaan menjadi sukses. Likert juga percaya bahwa jawaban atas pertanyaan dapat dibedakan dalam beberapa tingkatan. Dari pendapat-pendapat tersebut, Likert kemudian mengembangkan Sistem Manajemen Likert yang terdiri dari 4 Gaya kepemimpinan, meliputi:
- Exploitative-Authoritative
- Benevolent-Authoritative
- Consultative
- Participative
- Exploitative-authoritative berarti tanggung jawab berada pada karyawan di tingkat posisi lebih tinggi dalam hirarki. Karyawan di tingkat bawah tidak memiliki peran dalam proses pengambilan keputusan. Dengan cara seperti ini, komunikasi hanya berjalan satu arah, dari atas ke bawah. Komunikasi yang berlangsung dari atas ke bawah berisi hanya berisi intruksi dan sangsi. Sebagai hasilnya, manajemen akan merasa hanya mereka yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan pencapaian tujuan usaha.
- Benevolent-authoritative hamper memiliki kesamaan dengan terori exploitative-authoritative, yang membedakan adalah kinerja karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh intruksi dan sangsi, tapi juga dipengaruhi oleh penghargaan atau reward. Atasan mulai memiliki kepercayaan pada bawahan, dan bawahan mendapatkan penghargaan atas partisipasinya. Komunikasi juga mulai berjalan dua arah, walaupun masing terbatas pada hal-hal tertentu yang atasan ingin diskusikan, sehingga bawahan masih belum merasa bebas untuk mengemukakan pendapatnya.
- Consultative, dalam fase ini atasan mulai memberikan lebih banyak kepercayaan, walaupun belum sepenuhnya. Atasan mulai menunjukkan kepercayaan pada pendapat bawahannya untuk pengambilan keputusan. Dari perlakuan ini, kepercayaan diri karyawan meningkat, motivasi juga meningkat. Cara Consultative Management ini, ditandai dengan komunikasi yang lebih terbuka, alur informasi berjalan dua arah, secara vertical dan horizontal, dan semua pihak memiliki kebebasan untuk mengemukakan pendapat secara professional, meskipun keputusan-keputusan krusial masih dilakukan oleh manajemen tingkat atas.
- Participative, menurut teori ini, manajemen tingkat atas memiliki kepercayaan penuh terhadap bawahannya untuk terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan. Semua karyawan memiliki kebebasan berdiskusi pada berbagai hal dengan atasan mereka. Output dari cara ini adalah hadirnya kerjasama team yang lebih baik, dan timbulnya peningkatan rasa dihargai, sehingga lebih termotivasi. Kedua belah pihak saling percaya, sehingga keterbukaan komunikasi lebih baik.
- Untuk mendukung pendapatnya itu, kemudian Likert mengembangkan model organisasi berdasarkan delapan proses kunci, yaitu:
- Kepemimpinan,
- Motivasi,
- Komunikasi,
- Interaksi,
- Pengambilan keputusan,
- Penetapan tujuan,
- Pengendalian
- Prestasi kerja.
Douglas McGregor sedikit berbeda pendapat dengan teori klasik yang menyeragamkan cara kepemimpinan dengan cara seragam untuk semua orang, menurutnya setiap individu itu unik, oleh karena itu harus diperlakukan berbeda pula. Dari dasar itu kemudian McGregor menghasilkan dua teori yaitu,
o Teori X
o Teori Y.
· Teori X merupakan teori manajemen otoriter, sehingga menganggap orang-orang dalam team tidak menyukai pekerjaan mereka, tidak termotivasi untuk bekerja, sering menghindari dari tanggung jawab, butuh arahan terus menerus. Dengan kondisi ini, menurut teori X, gaya manajemen yang diterapkan akan bersifat otoriter yang melibatkan pengawasan ketat yang melibatkan beberapa tingkat pengawasan agar pekerjaan dikerjakan dengan baik. Penghargaan diberikan pada pencapaian hal-hal yang terlihat, seperti memenuhi target produksi, atau memenuhi target penjualan.
· Teori Y, merupakan teori manajemen partisipatif, menganggap bahwa karyawan memiliki rasa bangga terhadap pekerjaannya, dan menganggap pekerjaannya adalah sebuah tantangan pribadi. Dengan kondisi ini, menurut teori Y, gaya manajemen yang akan diterapkan adalah gaya manajemen parisipatif, di mana manajemen akan menganggap tugas bawahannya adalah tanggung jawab masing-masing, dan akan menyelesaikannya sendiri sebaik-baiknya.
Jawaban no. 2
- Proses manajemen sumberdaya manusia, sebagai berikut:
- Perencanaan sumber daya manusia.
- Rekrutmen.
- Seleksi.
- Sosialisasi.
- Pelatihan dan pengembangan.
- Evaluasi Prestasi.
- Promosi, transfer, demosi, dan pemberhentian kerja.
- Perencanaan sumber daya manusia: Perncanaan sumber daya manusia dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- Analisis situasi tenaga kerja yang meliputi dua hal, yaitu:
- Deskripsi kerja, yaitu menjelaskan tugas atau kerja yang akan dilakukan.
- Spesifikasi kerja, yaitu mencakup keterampilan atau kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan tugas tersebut.
- Peramalan kebutuhan tenaga kerja, yaitu peramalan kebutuhan tenaga kerja di masa yang akan datang meliputi jumlah, tipe dan kualitas yang diperlukan.
- Rekrutmen atau penarikan tenaga kerja, yaitu proses menarik tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi untuk melamar kerja di organisasi. Berdasarkan sumbernya, penarikan tenaga kerja dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- Interal, yaitu penarikan tenaga kerja yang berasal dari organisasi saat ini, baik melalui mutasi atau promosi.
- Eksternal, yaitu penarikan tenaga kerja yang berasal dari luar organisasi.
- Seleksi, yaitu proses yang dilakukan untuk memilah dan memilih calon tenaga kerja melalui beberapa tahapan baik tulis maupun tatap muka yaitu, Seleksi berkas lamaran kerja, wawancara awal, test, evaluasi latar belakang calon tenaga kerja, wawancara mendalam, tes kesehatan atau fisik dan penawaran kerja.
- Sosialisai, yaitu proses pengenalan organisasi yang antara lain meliputi struktur organisasi, kebijakan, prosedur, atau peraturan yang berlaku, sejarah, misi organisasi, teman kerja dan informasi lain yang relevan. Adanya sosialisasi diharapkan karyawan baru dapat berintegrasi secara baik dengan organisasinya.
- Pelatihan dan pengembangan, pelatihan ditujukan untuk menjaga dan meningkatkan prestasi kerja saat ini, sedangkan pengembangan ditujukan untuk meningkatkan prestasi saat ini dan masa yang akan dating. Program pelatihan ini meliputi:
- On job training, yang meliputi mentoring, job rotation, job instructional training, understudy, apprenticeship, dan coaching.
- Off job training, yang meliputi simulation, vestibule training, case studies, role playing, management games, dan lectures.
- Evaluasi prestasi, yaitu evaluasi formal terhadap prestasi anggota organisasi, hal ini memiliki fungsi sebagai berikut:
- Berfungsi untuk menilai efektifitas seleksi dan pelatihan karyawan.
- Berfungsi untuk penggajian, promosi dan pelatihan yang diperlukan.
- Berfungsi untuk memberikan feedback kepada karyawan.
- Promosi, demosi, transfer dan pemberhentian kerja, yaitu proses lanjutan dari hasil evaluasi terhadap karyawan yang akan berdampak sesuai dengan hasil evaluasi tersebut berupa promosi yaitu kenaikan jenjang karir atas prestasi yang dicapai, demosi adalah penurunan jenjang yang bisa diakibatkan oleh kurang berprestasinya karyawan atau sebab lainnya misal masalah kedisiplinan, transfer adalah pemindahan karyawan ke bagian lain untuk memenuhi tuntutan usah organisai, dan pemberhentian kerja.
Sumber Pustaka:
- Manajemen, Mamduh Hanafi, Penerbit Universitas Terbuka
- Likert Management System, ToolsHero dot com
- Theory X and Theory, MindTools dot com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar