Jumat, 05 Juni 2020

Pendidikan Agama Islam - Diskusi 6

Pertanyaan:

Silahkan diskusikan dengan teman saudara tentang

1) Jelaskan secara umum apa yang dimaksud dengan iman?

2) Mengapa Islam menganjurkan untuk mempelajari ilmu pengetahuan selama hidup di dunia?

3) Bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi?

4) Coba Anda jelaskan pengertian berpikir ilmiah!

5) Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yaitu masih Kokohnya keyakinan yang menentukan sikap keagamaan secara tradisional. Bagaimana strategi untuk mengantisipasi kendala tersebut, jelaskan?


Jawaban:

 

1.      Iman adalah membenarkan dan mengetahui adanya Allah dan sifat-sifatNya disertai melaksanakan segala yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala larangan dan kemaksiatan.

2.   Islam menganjurkan untuk mempelajari ilmu pengetahuan karena Islam itu sendiri merupakan landasan ilmu pengetahuan. Ilmu Allah itu melikupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia sendiri, dan Al-Qur’an itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu pengetahuan manusia. Allah mewajibkan kepada hamba-Nya untuk menuntut ilmu pengetahuan tentang urusan keduniaan sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran agama, yakni untuk kebahagiaan dan kemaslahatan.

3.   Pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi, teknologi yang diciptakan pada dasar dan fungsi awalnya adalah dibuat oleh manusia untuk membantu kepentingan manusia dalam melakukan pekerjaanya. Semakin hari teknologi semakin kompleks, semakin canggih, bahkan bisa banyak menggantikan pekerjaan manusa baik dari sisi jenis atau jumlahnya. Teknologi dan hasil-hasilnya harus mengingatkan manusia kepada Allah, dan juga harus mengingatkan peran manusia sebagai khalifah yang kepadanya tunduk segala yang berada di alam raya ini. Teknologi harus tunduk kepada manusia. Seandainya penggunaan suatu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan maka ketika itu bukan hasil teknologinya yang nesti ditolak, melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan manusia dari jati diri dan tujuan penciptaan, sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh Islam.

4.   Pengertian berpikir ilmiah adalah berfikir yang berlandaskan objektivitas suatu hal yang otentik, yaitu tidak mengada-ada dalam arti tepat dan benar, data yang menjadi acuan dalam berfikir tidak ditambah atau dikurangi.

5.   Untuk mengantisipasi tantangan tersebut adalah dengan menyeimbangkan dan menyadingkan pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan agar dapat sehingga penggunaan akal seperti yang disyariatkan. Dalam kaitannya dengan karakteristik berpikir ilmiah, rasional akan berbenturan dengan doktrin teologis tradisional jabariyah (fatalism), yaitu faham yang berkeyakinan bahwa apa pun serba mungkin, jika Tuhan menghendaki. Contoh, kumbang dan melati mungkin saja bisa berbicara jika Tuhan menghendaki. Doktrin semacam ini, jelas menolak karakteristik berfikir rasional. Dalam tinjauan Islam, jika konsekuen dengan AL-Qur’an semestinya keyakinan tersebut tidak akan muncul dan jika ada, harus segera dikubur, karena bertentangan dengan prinsip berpikir sebagaimana telah dikemukakan pada uraian sebelumnya. Ingat kembali, bahwa menggunakan akal merupakan tuntutan dari Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar